Posted by Desinta Wp | File under :
Crowded, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Facebook sekarang ini. Selain karena Facebook sekarang memang sedang ramai dan ngetren, di FB pun aku bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai macam komunitas dan background hubunganku dengan mereka. Jika dulu-dulu cyber hanyalah tempatku bermain dan bertemu dengan teman-teman cyber juga, maka di FB semua itu tidak bisa terjadi lagi. Justru banyak teman real yang akhirnya bertemu disana dan berkomunikasi lagi setelah sekian lama tidak berjumpa. Menyenangkan memang, bisa mengetahui kabar teman-teman lama dan bertemu mereka di dunia cyber, sesuatu yang belum pernah kualami selama ini.

Masalahnya, karena crowded itulah sekarang aku justru kesulitan membedakan mana yang teman real dan mana yang hanya bertemu di cyber. Tidak semua Facebooker memakai nama real mereka atau memasang info yang detail, hingga dengan hanya melihat profile mereka kadang tidak membantu kita menemukan siapa mereka sebenarnya. Kadang kita bisa mengetahuinya dengan melihat siapa mutual friend kita dengannya, tapi hal itu pun sekarang tidak bisa menjamin lagi. Tidak aneh jika ada request friend dengan mutual friend seorang teman dari SMA, seorang teman cyber dari Mobitrek dan orang lain lagi yang tidak jelas asal usulnya, hingga aku makin kesulitan menerka-nerka teman darimana dia berasal. Benarkah dia mengenal teman SMA ku sekaligus teman di Mobitrek? Kalau benar, wah.. bisa asyik juga mengenal seseorang yang kenal kita secara real sekaligus secara cyber. Tapi kebanyakan hal itu hanyalah kebetulan dari hasil add friend asal-asalan. Biasanya cowok-cowok yang seperti ini. Setiap kali melihat ada foto cewek cakep di friend list temannya langsung di add, tak peduli kenal atau tidak.

Well, sebenarnya teman cyber ataupun real bagiku tidak masalah. Apalagi aku sekarang jarang aktif di FB, kecuali main Castle Age. Hanya saja, semua itu menjadi masalah ketika ada yang mengajakku chat. Seperti yang terjadi tadi pagi. Karena melihat nick nya terasa asing, kupikir dia hanyalah teman cyber atau teman hasil add asal-asalan. Tapi begitu ngobrol lebih dalam, wow.. ternyata dia paham betul dari mana daerahku berasal. Bahkan mengaku mengenal kakakku dan tahu SMP ku dulu. Sampai sekarang aku tidak tahu siapa sebenarnya dia dan darimana mengenalku. Yang jelas, aku hanya ingin berhati-hati memberikan segala bentuk informasi tentang diriku kepada orang lain, apalagi jika tidak jelas asal usulnya.

0 comments:

Post a Comment